1. Menentukan tanggal pernikahan
Menentukan tanggal pernikahan jauh-jauh hari merupakan hal yang sangat penting. Sebab tanggal pernikahan merupakan titik awal dari langkah perencanaan dan persiapan pernikahan. Jika waktu pernikahan belum ditentukan, kita tidak akan dapat membuat perencanaan pernikahan dengan baik, yang dapat berakibat pada kacaunya perencanaan pernikahan tersebut.
Banyak cara yang dapat dilakukan dalam memilih hari pernikahan. Setiap adat tentu memiliki perhitungan yang berbeda dalam menentukan hari pernikahan. Namun apapun cara yang digunakan untuk menentukan hari pernikahan, yakinkan pada diri sendiri bahwa setiap hari itu sama baiknya. Jangan terlalu terpaku pada mitos-mitos yang ada dalam pernikahan, yang sering masih diagungkan oleh sebagian masyarakat kita.
Untuk memudahkan kita dalam mengingat, alangkah baiknya jika waktu pernikahan dipilih pada hari istimewa, misalnya tanggal jadian atau waktu istimewa lainnya.
2. Menentukan jumlah undangan
Salah satu hal penting dalam pesta pernikahan adalah adanya undangan yang hadir. Sungguh tidak lucu jika kita mengadakan pesta pernikahan yang “wah’, sementara yang hadir hanya segelintir orang. Tentunya hal ini akan menjadi pemborosan yang tidak ada gunanya. Karena itu, menentukan jumlah undangan merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan sebelum pernikahan berlangsung.
Dalam menentukan siapa saja orang-orang yang diundang, sebaiknya kita melakukan pembicaraan dengan orang tua dan saudara-saudara kita. Hal ini untuk menghindarkan dari tidak tercatatnya orang-orang yang justru dekat dengan keluarga kita. Buatlah catatan yang berisi daftar nama-nama para “calon” undangan, sehingga kita mudah untuk melakukan pengecekan apabila ada yang terlewat.
Menentukan jumlah undangan yang hadir juga dapat digunakan sebagai patokan untuk merencanakan hal-hal lain, misalnya jumlah anggaran, tempat resepsi, catering yang akan disediakan, dan lain-lain.
3. Menentukan anggaran biaya pernikahan
Naggaran biaya merupakan hal yang penting untuk setiap kegiatan, tidak terkecuali melangsungkan pernikahan. Besar kecilnya anggaran akan menentukan besar kecilnya pesta pernikahan yang akan dilangsungkan.
Dalam menentukan anggaran, yang menjadi patokan utama adalah jumlah undangan yang diharapkan hadir dalam pesta pernikahan tersebut. Hal ini karena banyaknya undangan yang hadir akan berpengaruh pada besar-kecilnya ruang pesta, menu makanan yang disajikan, dan hal lainnya. Anggaran yang dibuat sebaiknya sesuai dengan kemampuan, agar terhindar dari masalah yang timbul di kemudian hari.
Dalam menentukan anggaran pernikahan, yang pertama kali mendapat perhatian adalah masalah catering. Pastikan untuk menyisihkan 25 – 35% dari total anggaran untuk urusan ini. Hal ini untuk menghindarkan dari kurangnya makanan yang disajikan kepada para undangan. Jika makanan yang disajikan sudah habis sementara undangan masih terus berdatangan, kan tuan rumah juga yang malu, masak tamu tidak diberi suguhan…
Setelah masalah catering terpenuhi, alokasikan anggaran untuk hal-hal lain, seperti MC, dokumentasi, sewa tempat, dekorasi, pakaian pengantin, dan lain-lain.
Pastikan ada dana taktis dalam anggaran pernikahan, untuk mengantisipasi kekurangan dana pada bagian tertentu, yang memerlukan dana lebih. Sebaiknya dana taktis memiliki alokasi sekitar 10% dari total anggaran.
4. Menentukan lokasi pernikahan
Tempat berlangsungnya pesta pernikahan sebaiknya direncanakan jauh-jauh hari. Hal ini terutama karena belakangan ini agak sedikit sulit untuk mendapatkan gedung, untuk acara pernikahan, jika kita terlambat untuk mengurusnya.
Besar kecilnya gedung harus disesuaikan dengan jumlah undangan, sehingga tidak terkesan “menumpuk” atau kosong. Selain di gedung, pesta resepsi pernikahan juga dapat dilangsungkan di rumah mempelai wanita, terlebih lagi jika rumah tersebut mampu menampung banyak undangan.
Dalam menentukan tempat pesta pernikahan (jika di gedung), ada beberapa pertimbangan. Sebaiknya kita memilih gedung yang mudah untuk diakses, dekat dengan jalan utama, memiliki kapasitas yang cukup, dan akan lebih baik lagi jika dekat dengan rumah mempelai. selain itu, petimbangkan juga layanan yang diberikan oleh gedung tersebut (biasanya dalam satu paket).
5. Menentukan model pernikahan
Saat ini, banyak wedding organizer yang menawarkan berbagai model pernikahan. Pilihlah model pernikahan yang sesuai dengan keinginan kita dan keluarga, dan tentunya sesuai dengan budget kita. Dengan memanfaatkan wedding organizer, kita dapat dengan leluasa memilih model/gaya pernikahan kita.
Namun, jika orang tua memiliki keinginan untuk menggunakan adat istiadat setempat, maka tidak ada salahnya hal ini dikonsultasikan dengan wedding organizer yang kita pakai. Tentunya tiap pernikahan adat ada kelebihan dan kekurangannya. Rencanakan dengan teliti jika kita memilih melangsungkan pernikahan sesuai adat. Ikuti aturan yang berlaku, sepanjang kita sanggup untuk melaksanakannya.
6. Mengurus administrasi pernikahan
Ditengah persiapan menjelang pernikahan, sering ada satu hal yang terlupakan, karena dianggap sepele. Padahal hal ini justru lebih penting dari gemerlap pesta pernikahan. Ya…… urusan administrasi pernikahan seringkali membuat persiapan menjelang pernikahan terbengkalai.
Untuk menghindari terbengkalainyapersiapan pernikahan, maka sebaiknya kita mengurus masalah administrasi pernikahan sesegera mungkin. Terlebih lagi di Indonesia, dimana urusan birokrasi semacam ini dapat berbelit-betli, hingga memakan waktu yang lama.
Seperti kita tahu, bahwa mengurus administrasi pernikahan merupakan hal yang penting, terutama bagi data kependudukan di suatu daerah. Semakin cepat kita mengurus masalah administrasi, maka kita tidak akan dipusingkan dengan urusan ini dikemudian hari.
7. Menghubungi pihak-pihak yang terkait dengan acara pernikahan
Banyak pihak yang terlibat dalam sebuah pesta pernikahan. Pihak-pihak tersebut diantaranya adalah catering, dokumentasi, pembawa acara, wedding organizer, dan lain-lain.
Setelah kita menentukan waktu dan anggaran pernikahan, sesegera mungkin hubungi pihak-pihak tersebut. Jangan hanya sekali, tapi hubungilah beberapa kali dalam selang waktu tertentu sebagai konfirmasi. Kehadiran pihak-pihak tersebut sangat penting bagi kelangsungan acara pernikahan.
8. Mempersiapkan mas kawin/ Mahar
Mas kawin merupakan hal yang wajib ada dalam sebuah pernikahan. Siapkan mas kawin sesuai kesepakatan sesegera mungkin setelah penentuan waktu pernikahan. Apa lagi bagi orang-orang yang ingin mengabadikan hari pernikahan lewat mas kawin, tentunya akan butuh waktu untuk “memburu” keperluan mas kawin ini.
Untuk cincin kawin, pesanlah sesegera mungkin kepada perusahaan atau took perhiasan yang sudah menjadi langganan. Konfirmasilah setiap beberapa minggu/bulan, untuk mengetahui sejauh mana kesiapan cincin kawin anda, sekaligus apakah sesuai dengan keinginan anda atau tidak.
9. Menyiapkan undangan dan souvenir
Menyiapkan undangan sering diapndang sebagai hal yang mudah. Namun, dengan banyaknya model kartu undangan, kita sering “berpusing ria” sebelum memutuskan model kartu undangan yang sesuai dengan keinginan. Pastikan untuk memesan kartu undangan beberapa bulan sebelum hari H. kalau budget kita mencukupi, buatlah kartu undangan melebihi jumlah tamu yang akan diundang. Hal ini untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan.
Selain masalah undangan, kadang kita juga dipusingkan untuk masalah souvenir. Karena itu, mulailah berburu souvenir ditempat-tempat yang menyediakan souvenir pernikahan. Pastikan souvenir tersebut sesuai dengan keinginan kita. Jika kita termasuk kreatif, kita dapat membuat souvenir pernikahan sendiri. Keuntungannya, kita akan mendapatkan souvenir yang sesuai dengan keinginan kita. Sebaiknya, souvenir sudah ada beberapa bulan sebelum Hari H.
10. Menjaga stamina dan merawat diri
Apabila semua persiapan sudah selesai, maka saatnya untuk “memanjakan” diri sejenak. Sebaiknya kita persiapkan fisik dan rohani kita untuk menuju ke mahligai rumah tangga. Perawatan diri dan stamina sangat penting, mengingat prosesi yang akan kita lakukan saat pesta pernikahan cukup menguras tenaga, dan memakan waktu yang tidak sebentar.
==========
persiapan lain :
1. Persiapan rohani
Membangun mahligai rumah tangga tidaklah semudah kita membalik telapak tangan. Kita akan menghadapi banyak cobaan dan kendala dalam mewujudkan keluarga yang bahagia.
Kendala yang terbesar dan paling sering dialami oleh para pengantin baru adalah perubahan status diri, dari lajang menjadi suami/istri. Seringkali orang terlambat untuk menyadari perubahan status ini, sehingga seringkali kebiasaan waktu lajang masih terbawa.
Untuk menyiapkan jiwa kita, maka alangkah baiknya kita menambah wawasan kita tentang rumah tangga dan pernikahan. Wawasan ini dapat diperoleh dari buku-buku tentang perkawinan, dari media internet, maupun dari pengalaman orang lai yang sudah berumah tangga. Janganlah malu untuk mencari pengetahuan tentang hal ini, karena itu untuk kebaikan diri sendiri kelak.
2. Persiapan fisik
Fisik seseorang seringkali memiliki kemampuan yang terbatas. Karena itu, menjaga kondisi fisik mutlak diperlukan oleh calon pengantin. Terlebih lagi jika pengantin tersebut menikah dengan menggunakan adat istiadat tertentu, yang tentunya memakan waktu cukup lama dan menghabiskan stamina. Sangat tidak lucu, jika kita bersemangat saat pesta pernikahan, namun justru saat malam pertama kondisi tubuh kita sudah tidak memungkinkan untuk melakukannya.
Selain stamina, hal lain yang sering menjadi masalah adalah kondisi keuangan. Hal ini cukup penting demi kebahagiaan keluarga. Seringkali kita merasa pendapatan kita cukup, namun ternyata setelah berkeluarga, pendapatan kita tidak memadai. Karena itu, diskusikanlah masalah ini dengan pasangan secara baik-baik, sehingga dapat dicari solusi yang sesuai dengan kondisi rumah tangga.
=====
Berikut ini kami berikan salah satu contoh langkah-langkah yang dapat kita lakukan sebagai persiapan acara pernikahan kita. Dalam kasus ini, persiapan telah dilakukan sejak 6 – 12 bulan sebelum hari H. berikut adalah tahapan-tahapan yang dapat dilakukan:
6 – 12 bulan sebelum Hari H
1. Menentukan waktu pernikahan
2. Menentukan anggaran pernikahan
3. Menentukan jumlah tamu undangan dan membuat daftar tamu
4. Mencari dan memesan tempat untuk resepsi pernikahan
5. Menentukan pengiring pengantin dan penerima tamu
6. Menentukan adat pernikahan dan gaun pengantin
7. Mencari dan memesan catering
8. Menentukan tujuan bulan madu (yang ingin bulan madu)
4 – 5 bulan sebelum Hari H
1. Menyelesaikan daftar tamu
2. Menghubungi penghulu
3. Mencari, memilih dan memesan kartu undangan
4. Mencari dan menyiapkan pakaian pengantin dan pengiringnya
5. Merencanakan dekorasi pelaminan
6. Menghubungi photographer untuk urusan dokumentasi
7. Menyiapkan cincin kawin atau mas kawin
2 – 3 bulan sebelum Hari H
1. Mengurus administrasi pernikahan
2. Melakukan pengecekan kesehatan
3. Mempersiapkan perlengkapan untuk bulan madu
4. Melakukan pengepasan pakaian pengantin
6 – 8 minggu sebelum Hari H
1. Tulis dan atur pengiriman undangan
2. Konfirmasi menu makanan dengan pihak catering
3. Menyiapkan bingkisan pegiring/seserahan
4. Hubungi piñata rambut dan makeup; lakukan test make up
5. Tentukan musik pengiring, booking MC
4 – 5 minggu sebelun Hari H
1. Kirim kartu undangan, terutama yang jauh
2. Pastikan cincin kawin sudah siap
2 – 3 minggu sebelum Hari H
1. Susun jadwal acara, kofirmasi dengan MC
2. Konfirmasi jumlah undangan dan dekorasi ruangan dengan pengelola gedung resepsi
3. Konfirmasi semua perlengkapan pernikahan dengan pihak terkait
4. Lakukan perawatan diri
1 minggu sebelum Hari H
1. Tinggalkan kegiatan yang menguras tenaga dan pikiran (bersantai)
2. Siapkan perlengkapan bulan madu
3. Konfirmasi semua hal yang berkaitan dengan pernikahan
Menentukan tanggal pernikahan jauh-jauh hari merupakan hal yang sangat penting. Sebab tanggal pernikahan merupakan titik awal dari langkah perencanaan dan persiapan pernikahan. Jika waktu pernikahan belum ditentukan, kita tidak akan dapat membuat perencanaan pernikahan dengan baik, yang dapat berakibat pada kacaunya perencanaan pernikahan tersebut.
Banyak cara yang dapat dilakukan dalam memilih hari pernikahan. Setiap adat tentu memiliki perhitungan yang berbeda dalam menentukan hari pernikahan. Namun apapun cara yang digunakan untuk menentukan hari pernikahan, yakinkan pada diri sendiri bahwa setiap hari itu sama baiknya. Jangan terlalu terpaku pada mitos-mitos yang ada dalam pernikahan, yang sering masih diagungkan oleh sebagian masyarakat kita.
Untuk memudahkan kita dalam mengingat, alangkah baiknya jika waktu pernikahan dipilih pada hari istimewa, misalnya tanggal jadian atau waktu istimewa lainnya.
2. Menentukan jumlah undangan
Salah satu hal penting dalam pesta pernikahan adalah adanya undangan yang hadir. Sungguh tidak lucu jika kita mengadakan pesta pernikahan yang “wah’, sementara yang hadir hanya segelintir orang. Tentunya hal ini akan menjadi pemborosan yang tidak ada gunanya. Karena itu, menentukan jumlah undangan merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan sebelum pernikahan berlangsung.
Dalam menentukan siapa saja orang-orang yang diundang, sebaiknya kita melakukan pembicaraan dengan orang tua dan saudara-saudara kita. Hal ini untuk menghindarkan dari tidak tercatatnya orang-orang yang justru dekat dengan keluarga kita. Buatlah catatan yang berisi daftar nama-nama para “calon” undangan, sehingga kita mudah untuk melakukan pengecekan apabila ada yang terlewat.
Menentukan jumlah undangan yang hadir juga dapat digunakan sebagai patokan untuk merencanakan hal-hal lain, misalnya jumlah anggaran, tempat resepsi, catering yang akan disediakan, dan lain-lain.
3. Menentukan anggaran biaya pernikahan
Naggaran biaya merupakan hal yang penting untuk setiap kegiatan, tidak terkecuali melangsungkan pernikahan. Besar kecilnya anggaran akan menentukan besar kecilnya pesta pernikahan yang akan dilangsungkan.
Dalam menentukan anggaran, yang menjadi patokan utama adalah jumlah undangan yang diharapkan hadir dalam pesta pernikahan tersebut. Hal ini karena banyaknya undangan yang hadir akan berpengaruh pada besar-kecilnya ruang pesta, menu makanan yang disajikan, dan hal lainnya. Anggaran yang dibuat sebaiknya sesuai dengan kemampuan, agar terhindar dari masalah yang timbul di kemudian hari.
Dalam menentukan anggaran pernikahan, yang pertama kali mendapat perhatian adalah masalah catering. Pastikan untuk menyisihkan 25 – 35% dari total anggaran untuk urusan ini. Hal ini untuk menghindarkan dari kurangnya makanan yang disajikan kepada para undangan. Jika makanan yang disajikan sudah habis sementara undangan masih terus berdatangan, kan tuan rumah juga yang malu, masak tamu tidak diberi suguhan…
Setelah masalah catering terpenuhi, alokasikan anggaran untuk hal-hal lain, seperti MC, dokumentasi, sewa tempat, dekorasi, pakaian pengantin, dan lain-lain.
Pastikan ada dana taktis dalam anggaran pernikahan, untuk mengantisipasi kekurangan dana pada bagian tertentu, yang memerlukan dana lebih. Sebaiknya dana taktis memiliki alokasi sekitar 10% dari total anggaran.
4. Menentukan lokasi pernikahan
Tempat berlangsungnya pesta pernikahan sebaiknya direncanakan jauh-jauh hari. Hal ini terutama karena belakangan ini agak sedikit sulit untuk mendapatkan gedung, untuk acara pernikahan, jika kita terlambat untuk mengurusnya.
Besar kecilnya gedung harus disesuaikan dengan jumlah undangan, sehingga tidak terkesan “menumpuk” atau kosong. Selain di gedung, pesta resepsi pernikahan juga dapat dilangsungkan di rumah mempelai wanita, terlebih lagi jika rumah tersebut mampu menampung banyak undangan.
Dalam menentukan tempat pesta pernikahan (jika di gedung), ada beberapa pertimbangan. Sebaiknya kita memilih gedung yang mudah untuk diakses, dekat dengan jalan utama, memiliki kapasitas yang cukup, dan akan lebih baik lagi jika dekat dengan rumah mempelai. selain itu, petimbangkan juga layanan yang diberikan oleh gedung tersebut (biasanya dalam satu paket).
5. Menentukan model pernikahan
Saat ini, banyak wedding organizer yang menawarkan berbagai model pernikahan. Pilihlah model pernikahan yang sesuai dengan keinginan kita dan keluarga, dan tentunya sesuai dengan budget kita. Dengan memanfaatkan wedding organizer, kita dapat dengan leluasa memilih model/gaya pernikahan kita.
Namun, jika orang tua memiliki keinginan untuk menggunakan adat istiadat setempat, maka tidak ada salahnya hal ini dikonsultasikan dengan wedding organizer yang kita pakai. Tentunya tiap pernikahan adat ada kelebihan dan kekurangannya. Rencanakan dengan teliti jika kita memilih melangsungkan pernikahan sesuai adat. Ikuti aturan yang berlaku, sepanjang kita sanggup untuk melaksanakannya.
6. Mengurus administrasi pernikahan
Ditengah persiapan menjelang pernikahan, sering ada satu hal yang terlupakan, karena dianggap sepele. Padahal hal ini justru lebih penting dari gemerlap pesta pernikahan. Ya…… urusan administrasi pernikahan seringkali membuat persiapan menjelang pernikahan terbengkalai.
Untuk menghindari terbengkalainyapersiapan pernikahan, maka sebaiknya kita mengurus masalah administrasi pernikahan sesegera mungkin. Terlebih lagi di Indonesia, dimana urusan birokrasi semacam ini dapat berbelit-betli, hingga memakan waktu yang lama.
Seperti kita tahu, bahwa mengurus administrasi pernikahan merupakan hal yang penting, terutama bagi data kependudukan di suatu daerah. Semakin cepat kita mengurus masalah administrasi, maka kita tidak akan dipusingkan dengan urusan ini dikemudian hari.
7. Menghubungi pihak-pihak yang terkait dengan acara pernikahan
Banyak pihak yang terlibat dalam sebuah pesta pernikahan. Pihak-pihak tersebut diantaranya adalah catering, dokumentasi, pembawa acara, wedding organizer, dan lain-lain.
Setelah kita menentukan waktu dan anggaran pernikahan, sesegera mungkin hubungi pihak-pihak tersebut. Jangan hanya sekali, tapi hubungilah beberapa kali dalam selang waktu tertentu sebagai konfirmasi. Kehadiran pihak-pihak tersebut sangat penting bagi kelangsungan acara pernikahan.
8. Mempersiapkan mas kawin/ Mahar
Mas kawin merupakan hal yang wajib ada dalam sebuah pernikahan. Siapkan mas kawin sesuai kesepakatan sesegera mungkin setelah penentuan waktu pernikahan. Apa lagi bagi orang-orang yang ingin mengabadikan hari pernikahan lewat mas kawin, tentunya akan butuh waktu untuk “memburu” keperluan mas kawin ini.
Untuk cincin kawin, pesanlah sesegera mungkin kepada perusahaan atau took perhiasan yang sudah menjadi langganan. Konfirmasilah setiap beberapa minggu/bulan, untuk mengetahui sejauh mana kesiapan cincin kawin anda, sekaligus apakah sesuai dengan keinginan anda atau tidak.
9. Menyiapkan undangan dan souvenir
Menyiapkan undangan sering diapndang sebagai hal yang mudah. Namun, dengan banyaknya model kartu undangan, kita sering “berpusing ria” sebelum memutuskan model kartu undangan yang sesuai dengan keinginan. Pastikan untuk memesan kartu undangan beberapa bulan sebelum hari H. kalau budget kita mencukupi, buatlah kartu undangan melebihi jumlah tamu yang akan diundang. Hal ini untuk mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan.
Selain masalah undangan, kadang kita juga dipusingkan untuk masalah souvenir. Karena itu, mulailah berburu souvenir ditempat-tempat yang menyediakan souvenir pernikahan. Pastikan souvenir tersebut sesuai dengan keinginan kita. Jika kita termasuk kreatif, kita dapat membuat souvenir pernikahan sendiri. Keuntungannya, kita akan mendapatkan souvenir yang sesuai dengan keinginan kita. Sebaiknya, souvenir sudah ada beberapa bulan sebelum Hari H.
10. Menjaga stamina dan merawat diri
Apabila semua persiapan sudah selesai, maka saatnya untuk “memanjakan” diri sejenak. Sebaiknya kita persiapkan fisik dan rohani kita untuk menuju ke mahligai rumah tangga. Perawatan diri dan stamina sangat penting, mengingat prosesi yang akan kita lakukan saat pesta pernikahan cukup menguras tenaga, dan memakan waktu yang tidak sebentar.
==========
persiapan lain :
1. Persiapan rohani
Membangun mahligai rumah tangga tidaklah semudah kita membalik telapak tangan. Kita akan menghadapi banyak cobaan dan kendala dalam mewujudkan keluarga yang bahagia.
Kendala yang terbesar dan paling sering dialami oleh para pengantin baru adalah perubahan status diri, dari lajang menjadi suami/istri. Seringkali orang terlambat untuk menyadari perubahan status ini, sehingga seringkali kebiasaan waktu lajang masih terbawa.
Untuk menyiapkan jiwa kita, maka alangkah baiknya kita menambah wawasan kita tentang rumah tangga dan pernikahan. Wawasan ini dapat diperoleh dari buku-buku tentang perkawinan, dari media internet, maupun dari pengalaman orang lai yang sudah berumah tangga. Janganlah malu untuk mencari pengetahuan tentang hal ini, karena itu untuk kebaikan diri sendiri kelak.
2. Persiapan fisik
Fisik seseorang seringkali memiliki kemampuan yang terbatas. Karena itu, menjaga kondisi fisik mutlak diperlukan oleh calon pengantin. Terlebih lagi jika pengantin tersebut menikah dengan menggunakan adat istiadat tertentu, yang tentunya memakan waktu cukup lama dan menghabiskan stamina. Sangat tidak lucu, jika kita bersemangat saat pesta pernikahan, namun justru saat malam pertama kondisi tubuh kita sudah tidak memungkinkan untuk melakukannya.
Selain stamina, hal lain yang sering menjadi masalah adalah kondisi keuangan. Hal ini cukup penting demi kebahagiaan keluarga. Seringkali kita merasa pendapatan kita cukup, namun ternyata setelah berkeluarga, pendapatan kita tidak memadai. Karena itu, diskusikanlah masalah ini dengan pasangan secara baik-baik, sehingga dapat dicari solusi yang sesuai dengan kondisi rumah tangga.
=====
Berikut ini kami berikan salah satu contoh langkah-langkah yang dapat kita lakukan sebagai persiapan acara pernikahan kita. Dalam kasus ini, persiapan telah dilakukan sejak 6 – 12 bulan sebelum hari H. berikut adalah tahapan-tahapan yang dapat dilakukan:
6 – 12 bulan sebelum Hari H
1. Menentukan waktu pernikahan
2. Menentukan anggaran pernikahan
3. Menentukan jumlah tamu undangan dan membuat daftar tamu
4. Mencari dan memesan tempat untuk resepsi pernikahan
5. Menentukan pengiring pengantin dan penerima tamu
6. Menentukan adat pernikahan dan gaun pengantin
7. Mencari dan memesan catering
8. Menentukan tujuan bulan madu (yang ingin bulan madu)
4 – 5 bulan sebelum Hari H
1. Menyelesaikan daftar tamu
2. Menghubungi penghulu
3. Mencari, memilih dan memesan kartu undangan
4. Mencari dan menyiapkan pakaian pengantin dan pengiringnya
5. Merencanakan dekorasi pelaminan
6. Menghubungi photographer untuk urusan dokumentasi
7. Menyiapkan cincin kawin atau mas kawin
2 – 3 bulan sebelum Hari H
1. Mengurus administrasi pernikahan
2. Melakukan pengecekan kesehatan
3. Mempersiapkan perlengkapan untuk bulan madu
4. Melakukan pengepasan pakaian pengantin
6 – 8 minggu sebelum Hari H
1. Tulis dan atur pengiriman undangan
2. Konfirmasi menu makanan dengan pihak catering
3. Menyiapkan bingkisan pegiring/seserahan
4. Hubungi piñata rambut dan makeup; lakukan test make up
5. Tentukan musik pengiring, booking MC
4 – 5 minggu sebelun Hari H
1. Kirim kartu undangan, terutama yang jauh
2. Pastikan cincin kawin sudah siap
2 – 3 minggu sebelum Hari H
1. Susun jadwal acara, kofirmasi dengan MC
2. Konfirmasi jumlah undangan dan dekorasi ruangan dengan pengelola gedung resepsi
3. Konfirmasi semua perlengkapan pernikahan dengan pihak terkait
4. Lakukan perawatan diri
1 minggu sebelum Hari H
1. Tinggalkan kegiatan yang menguras tenaga dan pikiran (bersantai)
2. Siapkan perlengkapan bulan madu
3. Konfirmasi semua hal yang berkaitan dengan pernikahan
http://myquran.com/forum/showthread.php/20764-persiapan-buat-pesta-pernikahan-apa-saja../page2
0 komentar:
Posting Komentar