> Isi pertanyaan yang masuk: > ------------------------------------------------------ > Apakah pada saat Idul Fitri kita diharuskan untuk saling memaafkan satu sama lain (khususnya orang tua) secara langsung ?! > Bila tidak memungkinkan bolehkah bila dilakukan lewat alat komunikasi (mis: Via telpon) ?! > adakah hukumnya yang mengatur itu semua ? > > Terima kasih sebelumnya Jawaban: Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh, Berdasarkan surat Al Baqarah ayat 183 tujuan dari puasa itu untuk memperoleh ketakwaan. Dan setelah memperoleh ketaqwaan, orang beriman akan dijauhkan dari kesalahan-kesalahannya dan diampuni segala dosa-dosanya, atau dengan kata lain orang yang berhasil memperoleh ketakwaan dalam puasanya maka telah disucikan Allah - atau menerima Fitrah (lihat Qs 8:29). Jadi buat apa kita minta maaf kepada orang lain kalau sudah bersih dari dosa. Minta maaf itu seharusnya dilakukan setiap kali melakukan kesalahan, selambat-lambatnya sebelum berpuasa. Atau kalau masih belum dilakukan juga, ya lakukan pada saat puasa, bukan menunggu sampai lebaran. Kalau demikian berarti sesudah puasa kita belum bersih, dan saya ragukan ketakwaan yang seharusnya diraih saat hari akhir puasa bisa diperoleh bagi orang yang berpuasa. Selain itu pada tanggal-tanggal terakhir bulan ramadhan Allh telah berjanji menurunkan malaikat dan roh-roh suci untuk memberi rahmat kepada orang-orang yang beriman. Sesuai dengan Surat Al Waqiah ayat 79 yang bisa diberi rahmat atau hidayat atau disentuhkan Al Quraan itu hanya orang-orang yang telah disucikan. Jadi kalau ingin berhasil pada malam lailitul qadr seyogyanya pada malam-malam 21 Ramadhan keatas diri kita harus sudah bersih. Jangan tunggu nanti-nanti, segeralah minta maaf dan ampunan kepada Allah. Caranya macam-macam, tetapi yang praktis dan tidak perlu pemborosan. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (QS. 3:133) Wassalam, Ahmad Zubair KTPDI
0 komentar:
Posting Komentar