Wanita, Mutiara yang Terpelihara

Wahai saudariku, Allah telah memuliakanmu dan mengangkat tinggi kedudukanmu, Ia menginginkan dirimu terpelihara dan terjaga dari tangan-tangan jahat yang ingin menjerumuskanmu ke lembah kehinaan dan memanfaatkan kelemahanmu, oleh karena itu, Ia menetapkan hukum dan peraturan yang dapat menjamin jati dirimu sebagai seorang wanita, karena engkau bukanlah laki-laki dan laki-laki juga bukanlah dirimu. Allah SWT berfirman, "… dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan." (QS. 3 : 36).
Allah memang menghendaki menciptakan ciptaan-Nya terdiri dari jenis laki-laki dan wanita, Ia berfirman, "Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah." (QS. 51 : 49).
Keduanya diciptakan Allah dengan sifat dan karakter yang berbeda untuk saling melengkapi satu sama lain bukan saling berhadapan dan bersaing dalam kehidupan, wilayah peranmu berbeda dengan saudara kandungmu itu, semua itu Allah lakukan semata-mata demi menjadikanmu manusia yang terhormat, berwibawa, dan mulia.
Wahai saudariku, aku ingin mengajakmu merenungkan beberapa hukum yang Ia syari'atkan untukmu demi memelihara kemuliaan jatidirimu sebagai wanita.
Pertama, Allah menghalalkan kepadamu memperhias diri dengan perhiasan dari emas dan sutera murni yang Ia haramkan bagi kaum laki-laki, Rasulullah bersabda, "Kedua perhiasan ini (emas dan sutera murni) diharamkan bagi laki-laki dan dihalalkan bagi wanita." (HR. Ibnu Majah dari Ali bin Abi Thalib). Ia halalkan semua ini untukmu demi menjaga kecantikanmu dan sifatmu yang lembut.
Kedua, sebaliknya, Allah mengharamkan segala sesuatu yang dapat menghilangkan sifat kewanitaanmu yang halus dan lembut itu baik dalam berpakaian, bertingkah, dan perilaku yang menyerupai laki-laki, demikian juga laki-laki diharamkan menyerupai wanita dalam pakaian, gerak, dan tingkah laku, karena hal itu tidak sesuai dengan jiwa dan tabiatnya. Rasulullah bersabda, "Allah melaknati laki-laki memakai pakaian wanita dan wanita memakai pakaian laki-laki." (HR. Abu Daud dari Abu Hurairah).
Ketiga, Allah melindungi kelemahanmu dan menempatkanmu selalu dalam naungan laki-laki, Ia tidak menuntutmu mencari penghidupan untuk memenuhi kebutuhanmu atau kebutuhan orang lain, tetapi kaum laki-lakilah yang Ia wajibkan memenuhi semua kebutuhan hidupmu, karena Ia tak ingin engkau bergulat dalam kehidupan demi sesuap nasi agar engkau tak terhina. Jika engkau seorang gadis, ayahmu dan saudara laki-lakimulah yang memenuhi kebutuhanmu. Jika engkau seorang ibu, anakmu yang laki-laki yang dituntut menjamin kebutuhan hidupmu. Dan jika engkau seorang istri, suamimu yang harus bertanggung jawab atas semua kebutuhanmu. Lalu jika tak ada seorangpun di antara mereka yang menjamin kebutuhan hidupmu, maka Allah mewajibkan kepada pemerintah memenuhi semua hajat hidupmu yang asasi.
Keempat, Allah memerintahkan kepadamu menjaga pandanganmu terhadap lawan jenismu agar syetan tidak menjerumuskanmu ke dalam kubangan yang hina. Allah berfirman, "Katakanlah kepada wanita yang beriman : Hendaklah mereka menahan pandangan mereka." (QS. 24 : 31).
Kelima, Allah memerintahkan kepadamu menjaga tubuhmu dari pelecehan tangan-tangan jahil dan penghinaan mata-mata yang usil dengan membalutnya dengan pakain mulia kecuali muka dan telapak tanganmu. Allah berfirman, "… dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang (biasa) nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada mereka." (QS. 24 : 31).
Keenam, Allah memerintahkan kepadamu tidak menampakkan perhiasanmu yang tersembunyi seperti rambut, leher, betis, dan lengan tanganmu kecuali kepada suamimu, dan orang-orang yang termasuk mahram bagimu. Allah berfirman, "… dan janganlah menampakkan perhiasan mereka, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara mereka, atau putera-putera saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita." (QS. 24 : 31).
Ketujuh, Allah memerintahkan kepadamu berjalan dengan santai dan berbicara dengan nada rendah sehingga engkau nampak berwibawa dan terhormat. Allah berfirman, "… Dan janganlah mereka memukulkan kaki mereka agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan." (QS. 24 : 31).
"… Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya." (QS. 33 : 32).
Kedelapan, Allah memerintahkan kepadamu menghindari segala sesuatu yang dapat menarik perhatian kaum laki-laki kepada dirimu dan tergoda dengan penampilanmu dengan mengikuti perilaku kaum jahiliyah pertama atau kaum jahiliyah abad ini. Rasulullah bersabda, "Wanita yang memakai parfum lalu keluar dari rumahnya agar orang-orang mencium aromanya adalah pezina." (HR. Abu Daud).
Kesembilan, Allah melarangmu berduaan dengan laki-laki selain suami dan mahrammu agar syetan tidak menjatuhkanmu ke jurang kehinaan. Rasulullah bersabda, "Janganlah seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita dan janganlah pula ia pergi kecuali didampingi mahramnya." (HR. Muttafaqun'alaih).
Saudariku, jika engkau renungkan semua perintah Allah ini dengan hati nurani yang jernih dan jujur, maka engkau akan mendapatkan bahwa Allah sungguh telah menempatkan dirimu bagaikan intan mutiara yang tersimpan di tempat yang terjaga yang tidak boleh dijamah oleh tangan orang yang di hatinya ada penyakit, engkau adalah makhluk mulia dan terhormat di dalam Islam.

http://kotasantri.com/pelangi/muslimah/2011/01/20/wanita-mutiara-yang-terpelihara

0 komentar:

Posting Komentar

 free web counter Counter Powered by  RedCounter

About this blog

Semoga media ini bisa menambah timbangan amalku di akhirat kelak, Amiin Ya Rabbal 'alamiin. kirimkan kritik dan saran ke alamat penjagaquran@gmail.com

Buletin Jum'at

Fatwa Rasulullah

Doa dan Dzikir Rasululah SAW

Biografi Tokoh

1 day 1 ayat

Arsip Blog

Download


ShoutMix chat widget
The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di Dadaku