Tanya tentang Jihad

Bismillahirrohmanirrohim.
Asalammu'alikum Wr. Wb.
Ada satu hal yang ingin saya tanyakan, yt : Masalah Ambon, bagaimanakah
hukum jihad bagi masyarakat muslim di luar Ambon? Atas perhatian dan 
jawabannya saya ucapkan terimakasih.

Wassalam

Waalaikum salam

1. Bagaimana Jihad dalam Islam?

Saudari [?] betul dengan pertanyaan di atas, sebelum terlampau jauh
melangkah dalam mempraktekkan konsep jihad. Untuk menjawab pertanyaan
saudari, berikut kami sisipkan materi konsultasi yang mirip dengan
pertanyaan saudari.

Noryamin Aini menjawab!

Kami melihat konsep jihad dalam Islam sangat hati-hati. Jika kita cermati
ayat-ayat tentang jihad, ayat-ayat tersebut erat kaitannya dengan keadaan di
mana orang Islam dimusuhi, lebih dari itu diusir dari negerinya, disakiti
bahkan dibantai. Oleh sebab itu, dalam fiqh sirah, tentang hukum kenegaraan,
Syaibani menegaskan bahwa jihad lebih dimaksudkan untuk mempertahankan diri,
bukan offensif. Yang terjadi sekarang adalah tidak jarang klaim jihad
dipolitisasi untuk kepentingan kelompok tertentu. Cuma sayangnya, orang awam
dengan mudahnya tersulut dengan teriakan Allahu Akbar. Kami ingin mengatakan
bahwa betul dalam Islam dikenal konsep jihat tetapi, penerapannya sangat
hati-hati. Bahkan Nabi pernah "menghukum" orang yang menyalah-gunakan konsep
jihad. Kami tidak melihat isu kerusuhan [perang?] dalam kerangka jihad.
Mungkin kami salah, tetapi pengetahuan kami sangat terbatas, apalagi hanya
mengikuti lewat media elektronik yang banyak bias kepentingannya.


2. Menghina dengan mengeluarkan kata-kata dan tulisan-tulisan yang tdk
senonoh terhadap nabi agama lain?

Islam melarang umatnya untuk menghina Tuhan-tuhan agama lain, dan di surat
al-Hujurat, 49:11, siapa saja dilarang untuk memperolok-olok orang lain.
Selain berakibat dosa, perbuatan tersebut juga sebagai sumber konflik,
permusuhan. Dan hal ini ditentang keras oleh Islam. Jadi menghina orang
lain, agama dan Tuhan orang lain bukan dari ajaran Islam. Kalau ada yang
membenarkan, itu ajaran yang sesat.

3. Inti dari surat Al Kaafiruun yang terdiri dari 6 ayat adalah suatu
pernyataan bahwa Tuhan yang disembah Nabi Muhammad saw. dan
pengikut-pengikutnya bukanlah apa yang disembah oleh orang-orang kafir, dan
Nabi Muhammad saw. tidak akan menyembah apa yang disembah oleh orang-orang
kafir. Oleh karena itu apakah semua orang-orang yang non muslim dapat
digolongkan sebagai orang kafir, sehingga tidak berdosa jika berbuat tidak
layak terhadap mereka.

Dalam Islam, ingat membunuh manusia tanpa alasan adalah dosa, temasuk
kejahatan [jarimah jinayat]; hukuman qishash. Yang pasti adalah bahwa selain
umat Islam adalah non-muslim. Kami cenderung menghindari term kafir, karena
ia berkonotasi pejoratif [negatif]. Islam menghargai manusia dalam konteks
sosial-bermasyarakat, bukan karena imannya, tetapi berdasarkan pada status
kemanusiaan. Artinya, semua manusia, apapun agamanya, harus dihormati, tidak
boleh dimaki-maki, tidak boleh disakiti perasaannya, apalagi darahnya
"ditumpahkan" atau dibunuh. Lain halnya jika mereka itu [non-muslim] yang
lebih dahulu memusuhi umat Islam. Akibat kekasaran mereka, kemudian Islam
memberik kelonggaran kepada umat Islam untuk membela diri, tapi bukan untuk
menyerbu.

Sekian dan terima kasih.

Noryamin Aini

------------------------------------------------------------------------------
Ahmad Zubair menjawab!

Assalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh,

Insya Allah saya awali kaji kita pagi hari ini dengan ayat berikut:

Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat
kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang akamu kerjakan. (QS. 5:8)

Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka
menghalang-halangi kamu dari Masjidil Haram, mendorong kamu berbuat aniaya
(kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.
(QS. 5:2)

Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil kendatipun dia
adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu
diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat, (QS. 6:152)

Ajaran Islam adalah ajaran yang sangat mulia, dan para pemeluknya sudah
pasti berakhlak mulia pula. Karena Rasulullah diutus oleh Allah untuk
memperbaiki akhlak umat manusia agar supaya memiliki akhlak yang mulia.

Salah satu akhlak yang mulia menurut ayat tersebut diatas adalah bahwa
apabila sekelompok umat Islam membenci suatu kaum jangan sampai mendorong
mereka berbuat tidak adil bahkan berbuat aniaya.

Kadang-kadang sebagian diantara kita, dengan disadari atau tidak sangat
menggebu-gebu menyoroti kelompok agama lain, sehingga dapat diumpamakan
karena bencinya terhadap kelompok tersebut ada "ketidak berkenan" terhadap
kaum tersebut walaupun sebesar atom maka seperti bom yang sangat explosif
mereka akan "menjelek-jelekkan" bahkan mungkin "menyerang" kaum tersebut
dengan bertubi-tubi. Bahkan ada diantaranya lupa tidak mempelajari dan
melaksanakan ajaran agama Islam secara mendalam, tetapi sangat asyik "usil"
terhadap tingkah laku kaum lain. Padahal ajaran Islam perlu dikaji dengan
sungguh-sungguh, dan dilaksanakan dengan istiqomah - khusyu' dan tumaninah.
Kemuliaan ajaran Islam tercermin dari ayat-ayatNya dan dari budi pekerti
RasulNya.
Adilkah kita mengutik-utik kesalahan orang lain, tetapi tidak berani membuka
aib diri sendiri termasuk saudaranya seiman ? Salah satu dilema dinegeri ini
adalah KKN yang meraja lela, padahal sebagian besar penduduknya mengaku
beragama Islam. Kenapa kita tidak berusaha memperbaiki citra diri Muslim ini
dengan kampanye memberantas KKN, tidak peduli yang KKN itu adalah warga atau
saudara kita sendiri.

Terhadap kaum lain, biarkanlah Allah yang mengurusnya, yang penting kita
harus mengoreksi diri sendiri, karena pertanggung jawaban kepada Allah
adalah masing-masing diri.

"Biarkanlah Aku bertindak terhadap orang yang Aku telah menciptakannya
sendirian. (QS. 74:11)"

"Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kamu di dalam al-Qur'an bahwa
apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh
orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga
mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu
berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah
akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam
jahannam, (QS. 4:140)".

"Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami,
maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka membicarakan pembicaraan yang
lain. Dan jika syaitan menjadikan kamu lupa (maka larangan ini), janganlah
kamu duduk bersama orang. orang yang zalim itu sesudah teringat (akan
larangan itu). (QS. 6:68)".

Allah Maha Adil, semua mahluk yang baik dan jahat diberi hak hidup di alam
raya ini. Bahkan Allah menyatakan kalau mau beriman silahkan, kalau tidak
beriman juga silahkan. Tidak ada satupun mahluk yang diusir Allah keluar
dari alam raya ini.

Katakanlah:"Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja
bagi Allah). Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya
apabila al-Qur'an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka
mereka sambil bersujud, (QS. 17:107)


Wassalam,

Ahmad Zubair







0 komentar:

Posting Komentar

 free web counter Counter Powered by  RedCounter

About this blog

Semoga media ini bisa menambah timbangan amalku di akhirat kelak, Amiin Ya Rabbal 'alamiin. kirimkan kritik dan saran ke alamat penjagaquran@gmail.com

Buletin Jum'at

Fatwa Rasulullah

Doa dan Dzikir Rasululah SAW

Biografi Tokoh

1 day 1 ayat

Arsip Blog

Download


ShoutMix chat widget
The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di Dadaku