Setiap kali kita menarik napas adalah ibadah, tiap tutur kata yang kita ucapkan juga merupakan ibadah, makan-minum juga ibadah, menolong orang juga ibadah, mencari nafkah yang halal juga ibadah, shalat, puasa, zakat, haji, berqurban, menuntut ilmu, berdakwah, membela diri dari kezaliman juga ibadah. Tentunya karena dengan beribadah itulah seseorang akan mendapatkan pahala. Sebagaimana juga dengan amalan menikah. Menikah pun juga ibadah. Maka, melakukannya juga akan mendapatkan pahala.
Demikian halnya dengan menikah. Dengan menikah maka kita akan mendapatkan pahala. Ibadah adalah dasar dari hubungan suami istri. Ketika dua hati berpaut dalam akad nikah, maka seketika ibadah akan dilaksanakan. Dengan landasan ini, masihkah menjadikan kita takut untuk menikah? Tentu tidak, bukan? Seharusnya justru menjadikan kita akan lebih bersemangat. Sebab kita akan mendapatkan pahala sebagaimana aktivitas menjalankan amal saleh yang lainnya.
Allah swt. berfirman:
“Dan barangsiapa melakukan amal kebajikan walau seberat zarahpun niscaya ia akan melihat balasannya, barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarah pun niscaya dia akan melihat balasannya pula.” (QS. al-Zalzah [99] : 7-8)
Tiada hal yang sia-sia dari setiap amal saleh yang dilakukan di dunia, selama hal itu dijalankan dengan keikhlasan hanya mengharapkan ridha dari Allah swt. Karena Allah telah membuat perhitungan dan mempersiapkan pahala bagi setiap hamba-Nya yang melakukan setiap amal saleh. Dengan pahala itulah kita berkesempatan untuk menikmati surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Di sanalah kita akan merasakan kenikmatan yang hakiki dan kebahagiaan untuk selama-lamanya.
Sebagaimana firman Allah SWT berikut:
“Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka(disediakan) surga-surga yang mengalir di bawah-nya sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata: “Inilah rezeki yang diberi-kan kepada kami dahulu.” Mereka telah diberi buah- buahan yang serupa. Dan di sana mereka memperoleh pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya” (QS. al-Baqarah [2]:25)
Demikian halnya dengan menikah. Dengan menikah maka kita akan mendapatkan pahala. Ibadah adalah dasar dari hubungan suami istri. Ketika dua hati berpaut dalam akad nikah, maka seketika ibadah akan dilaksanakan. Dengan landasan ini, masihkah menjadikan kita takut untuk menikah? Tentu tidak, bukan? Seharusnya justru menjadikan kita akan lebih bersemangat. Sebab kita akan mendapatkan pahala sebagaimana aktivitas menjalankan amal saleh yang lainnya.
Allah swt. berfirman:
“Dan barangsiapa melakukan amal kebajikan walau seberat zarahpun niscaya ia akan melihat balasannya, barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarah pun niscaya dia akan melihat balasannya pula.” (QS. al-Zalzah [99] : 7-8)
Tiada hal yang sia-sia dari setiap amal saleh yang dilakukan di dunia, selama hal itu dijalankan dengan keikhlasan hanya mengharapkan ridha dari Allah swt. Karena Allah telah membuat perhitungan dan mempersiapkan pahala bagi setiap hamba-Nya yang melakukan setiap amal saleh. Dengan pahala itulah kita berkesempatan untuk menikmati surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Di sanalah kita akan merasakan kenikmatan yang hakiki dan kebahagiaan untuk selama-lamanya.
Sebagaimana firman Allah SWT berikut:
“Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan, bahwa untuk mereka(disediakan) surga-surga yang mengalir di bawah-nya sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rezeki buah-buahan dari surga, mereka berkata: “Inilah rezeki yang diberi-kan kepada kami dahulu.” Mereka telah diberi buah- buahan yang serupa. Dan di sana mereka memperoleh pasangan-pasangan yang suci. Mereka kekal di dalamnya” (QS. al-Baqarah [2]:25)
0 komentar:
Posting Komentar