>Assalamu'alaikum wr. wb. > >Saya seorang perjaka yang berumur 32 th. sudah bekerja dan berkeinginan >untuk membangun rumah tangga, namun sampai saat ini aku masih belum >mempunyai calon untuk menjadi istriku karena aku tidak setuju dengan >adanya "pacaran". Sendainya aku memutuskan untuk menikahi seseorang yang >baru kukenal dan belum betul-betul mengetahui tentang latar belakangnya, >apakah itu akan menjadi soal bagi terbentuknya sebuah keluarga sakinah? >Sementara ini saya hanya tahu bahwa dia beragama Islam, dan dia >berlangganan dengan bacaan yang bertema keislaman, namun aku tidak tahu >betul akan kadar keislamannya. Demikian pertanyaan dari saya, atas >perhatiannya saya sampaikan banyak terima kasih. > >WAssalamu'alaikum wr. wb. Jawaban: Ass wr wb Waduhh...anda perlu diberi strategi khusus nih :-) Pertama, anda sudah betul bahwa anda melihat apa bacaan dia. Tapi ini baru setengah cerita. Kata orang, kalau mau tahu siapa dia lihatlah buku apa yang dibacanya dan lihatlah siapa temannya. Nah, anda perhatikan lingkungan pergaulan dia. Anda dekatilah temannya, lalu "selidiki" lah bagaimana pandangan temannya ttg dia. Satu hal lagi, kalau kata orang Aussie, you are what you eat. Maksudnya kita jadi tahu siapa diri dia dengan memperhatikan apa yang dia makan. Ini cocok kalau anda tinggal dilingkungan non-muslim. Kalau dia berhati-hati menjaga makanan [halal atau haram] yang masuk ke mulutnya, maka dia muslimah sejati. Kalau anda tinggal di lingkungan muslim, saya tak tahu apakah you are what you eat masih bisa dipakai...:-) well, dari jauh saya mendo'akan semoga anda mendapat isteri yang sholehah. salam hangat, =nadir=
0 komentar:
Posting Komentar