Berbohong adalah menceritakan suatu hal yang tidak sesuai dengan kenyataannya. Berdasarkan pengamatan, ada beberapa bentuk kebohongan anak-anak, diantaranya :
1. kebohongan yang dilakukan untuk menutupi kondisinya. Biasanya anak menggunakan cerita dengan berbohong adalah untuk membuat orang lain / teman sebayanya menghargai dirinya (misalnya anak bercerita tentang perkelahiannya melawan monster atau binatang-binatang buas yang membuahkan kemenangan bagi dirinya ). Bagi orang dewasa, hal ini sudah pasti dianggap sebagai bualan,tapi bagi anak-anak hal ini adalah cerita yang sangat menarik perhatiannya. Sebagai orangtua atau orang dewasa ( yang memiliki peranan penting bagi anak ) sebaiknya menanggapi hal ini dengan respon yang positif, karena dapat menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi bagi anak.
2. kebohongan yang dilakukan dengan membesar-besarkan cerita yang baru saja dilakukannya
3. kebohongan yang dilakukan untuk membela dirinya dari hukuman yang ditimpakan pada dirinya. Biasanya anak-anak cenderung melakukan kebohongan apabila mereka merasa hukuman yang ditimpakan tidak sesuai dengan kesalahannya.
4. kebohongan yang dilakukan karena meniru perilaku orang-orang disekelilingnya, atau tokoh-tokoh yang dikaguminya, misalnya :ketika ada seseorang yang datang kerumah mencari si ibu, dan ibu tidak ingin menemui orang tsb, lalu ia meminta si anak mengatakan bahwa ibunya sedang pergi atau tidak ada dirumah. Hal ini jelas merupakan kebohongan yang secara langsung mudah diterima anak, sehingga membuat anak merasa bahwa ternyata berbohong bukanlah hal yang salah atau tidak boleh dilakukan.
Namun ada yang perlu diperhatikan dalam mengamati masalah kebohongan anak. Berbohong yang dilakukan anak mengandung sisi positif dan negatif. Sisi positifnya adalah kebohongan yang dilakukan mungkin merupakan gambaran terhadap apa yang dirasakannya (misalnya anak yang menceritakan tentang seekor anjing kecil yang sedih karena tidak memiliki teman ). Bila anak menceritakannya dengan ekspresi yang sedih, bisa jadi cerita tersebut mengisyaratkan akan perasaan sedihnya karena merasa ditinggalkan oleh teman-temannya . disisi lainnya, kebohongan anak dapat memunculkan efek negatif bila kebohongan dilakukan terus berlanjut dan mengarah pada kebohongan yang mengenai hal-hal nyata, misalnya kebiasaan mengambil barang yang bukan miliknya, tetapi ketika ditanya ia selalu memungkirinya. Ini yang perlu menjadi perhatian khusus bagi orang-orang dewasa/orangtua untuk mengarahkan dan memberikan tanggapan yang tepat yang akan merubah perilakunya menjadi lebih baik
Kiat-kiat menghadapi anak yang berbohong….
- memberikan penjelasan singkat yang mengandung unsur moral dan ketegasan bahwa jika ia berbohong akan membuat orang-orang/teman-teman di sekelilingnya tidak percaya lagi kepadanya bahkan akan menjauhinya
- ketika anak berfantasi dengan ceritanya, berikan tanggapan positif lalu jelaskan tentang gambaran yang sebenarnya. Misalnya anak bercerita bahwa ia melihat seekor ular yang bisa terbang. Bagi orang dewasa tentunya ini hanyalah cerita fiktif yang dibuat-buat, tetapi tanggapan positif yang harus diungkapkan adalah dengan meluruskan dan menjelaskan bahwa ular yang ada tidak bisa terbang karena ular tidak memiliki sayap.
- mencari alasan kenapa anak selalu berbohong dengan menggunakan pertanyaan terbuka (dimulai dengan kata “apa”,bukan “mengapa”, karena dengan memulai pertanyaan mengapa membuat anak merasa diadili )
0 komentar:
Posting Komentar