Bagaimana caranya membersihkan hati kita dan bagaimana caranya bersabar, misalnya kita sudah mengambil suatu keputusan yang benar, tapi sebetulnya kita masih belum ikhlas dengan keputusan itu dan kita merasa mengapa Allah memberi kita sesuatu yang kurang kita harapkan itu, sedangkan orang lain mendapat apa yang mereka inginkan ? Jawaban: Saya yakin, jika kita memahami arti qadar dan Qadha Allah yang merupakan bagian dari pillar keimanan kita, kita tidak akan merasa tak puas dengan keputusan Allah, apapun wujudnya. Oleh sebab itu, dalam berusaha letakkanlah Allah sebagai the only and the final decision Maker. Kita berupaya, namun hanya Dia yang memutuskan. Dan yang terpenting, sebenarnya bagi seorang Muslim tidak ada rumus "kegagalan" baginya. Sebab kegagalan akan selalu dilihat sebagai awal keberhasilan. Inna ma'al yusri yusra (sesungguhnya sesudah kesusahan itu, ada kemudahan), firman Allah. Wassalam, M.Syamsi Ali New York
1 komentar:
ikhlas saya ckp,saya ada kawan ni dia selalu berubah sikap,kadang2 kawan ngn org2,kadang2 ngn rg lain plak.....pas2 mood dia sentiasa berubah,,,kdg2 bek ngn saya kdg2 xtgur saya lgsung klu sy xtegur dia.kurang sabar asenyer sy ngn sikap dia.....cmne nk hadapi masalah sebegini
Posting Komentar