Assalamualaikum wr.wb bagaimana sikap kita (sebagai anak) apabila mengetahui orang tuanya menyeleweng, dan dari pihak orang tua mengakui perpuatan tersebut. bolehkah kita curhat dengan orang lain untuk masalah ini. terimakasih sebelum dan sesudahnya. Jawaban: Nabi (S) bersabda: "Barangsiapa yang melihat kemungkaran hendaklah merubahnya dengan tangannya. Kalau tidak mampu maka dengan lidahnya. Kalau tidak mampu maka dengan hatinya, dan itu selamh-lemahnya iman." Jadi menurut Hadith diatas siapa saja-baik itu orang tua, maupun anak berkawijaban untuk merubah atau memperingatkan orang yang berbuat mungkar (nyeleweng). Tapi karena pada umumnya kalau anak memperingatkan orang tua, orang tua itu akan merasa malu, atau tidak mau mendengar, maka ada baiknya disampaikan kepada seorang Kiyai, ustaz atau teman terdekat orang tua itu. Para shahabat Nabi (S) suka menyampaikan hal seperti itu kepada Nabi (S) Dalam agama, kita dibolehkan untuk menceritakan perbuatan dosa seseorang kepada Kiyai (yang dipercaya) kalau tujuannya untuk memperbaiki orang itu. Atau dalam pengadilan, untuk menyatakan yang hak. Wallhau a'lam Mohamad Joban
0 komentar:
Posting Komentar