Banyak yang beranggapan bahwa politik menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan, sehingga identik politik itu kotor. Jika kita akan memaknai suatu kata secara intensif, maka akan sangat terpengaruh pada konteks pemakaian kata itu pada masa kini. Memang terkadang politik sekarang ini banyak yang syarat dengan praktek – praktek yang kurang baik, tetapi sekali lagi hati – hati dalam memaknainya.
Jangan engkau masuk kedalam “lingkaran setan” yang akan terus berkata dan menjelekkan dan malah menjauhkan diri dari hal – hal semacam itu. Jika banyak orang yang beranggapan bahwa politik saat ini “Kurang baik”, maka seharusnya sudah menjadi tanggungan kita untuk sekuat tenaga turut serta dalam memulihkan kebobrokan itu, jangan malahmeninggalkannya apalagi mencerca ataumenghardiknya. Masuklah kamu ke dalam “lingkaran malaikat” yang senantiasa berkeinginan untuk merubah kebobrokan itu.
Islam adalah Syamil dan mutakamil, sehingga Islam tidak hanya berkutat masalah rohani saja, tetapi juga menyangkut aspek ekonomi, sosial, politik, dll. Jika anda hanya mengambil salah satu aspek saja, terus apa yang di sebut sebagai syamil dan mutakamil?. Islam adalah sebuah sistem kehidupan yang bisa di terapkan oleh semua lapisan masyarakat. Pada Zaman NabiIslam juga suda mencakup di dalam politik atau siyashi. Salah satu kunci sukses Nabi dalam membuat sebuah peradaban umat manusia adalah, beliau dikelilingi oleh sahabat – sahabat yang ahli dalam berbagai bisang kehidupan, termasuk juga negosiasi dan politik.
Yang terjadi sekarang adalah kitamembeda-bedakan urusan agama, negara dan politik. Lalu apa bedanya kita dengan kau sekuler? Akibatnya kita hanya mengeluh ketika yang “duduk” di kursi dewan adalah “Musuh – musuh Islam”, kita hanya bisa mencerca mereka tanpa mau berusaha mengambil alsih kekuasaan itu. Kita hanya bisa menangis tatkala mereka membuat kebijakan – kebijakan yang notabene memberatkan dan memojokan umat Islam, bukan sepenuhnya mereka yang salah, tetapi sebenarnya 50 % lebih kita juga ikut ambil karena tidak mempunyai keinginan sedikitpun untuk merebut kekuasaan itu.
Pesan terakhir dari kami untuk setiap generasi yang rindu akan perubahan, Hasan Al-Bana pernah berkata, “Ketika seorang Dai membaca lebih banyak buku, maka dia berpeluang untuk memimpin peradaban Islam, dan tatkala sorang Dai membaca lebih banyak buku lagi maka ia berpeluang menjadi pemimipin peradaban Dunia”. Kemudian sekarang kita hanya bisa bertanya pada diri sendiri, siapkah dirimu untuk kebangkitan Islam dan rebut kursi kepemimpinan itu? Dan jangan sampai kita hanya bisa mengeluh saja di kemudian hari ketika kita tidak melakukan apapun untuk kehidupan akhirat kita. Wahai Generasi Pembuka Jalan Perubahan, Ayo Bangkit dan rebut kuris itu ( Avicennaalrasyid )
0 komentar:
Posting Komentar