Malam itu, selasa 9 oktober 2009, aku bersama teman kampus jalan2 cari info untuk pemasangan paket internet, dari provider satu ke provider lain. Kami berangkat dari jam 5 sore. Awalnya sih normal – normal saja, dari grapari, indosat, gerai, dll. Pokoknya muter – muter tidak karuan. Sampai maghrib tiba, kami masih di sekitar simpang lima. Kami meninggalkan antrian untuk sholat maghrib di masjid baiturahman, simpang lima. Setelah selesai sholat pun kami harus ngantri. Beberapa saat kemudian, nomor urut kami di panggil, kami beranjak maju untuk mencari informasi yang kami perlukan. Ternyata kami termasuk pelanggan terakhir, karena pelanggan – pelanggan lainnya sudah beranjak pergi. Setelah kami puas dengan info yang kami peroleh, kami mohon diri. Temenku sudah tidak kuat lagi, karena ia merasa sangat lapar. Tibalah saatnya untuk mencari makanan yang bisa membuat perut kami diam.
Aku juga sangat senang jika di ajak temenku ini, karena aku selalu di traktir oleh dia. Bakso spesial itu menjadi pilihan untuk kami santap. Pedas, kenyal dan mantap, terasa lebih nikmat buatku, karena makanan itu aku peroleh secara gratis. Untuk sejenak, aku merasakan kenikmatan yang menyenangkan. Kenikmatan karena pedasnya sambal itu masih terasa sampai sekarang, kenikmatan karena bisa menghemat beberapa rupiah uang makanku. Pokoknya kenikmatan, kenikmatan dan kenikmatan. Aku beranjak dari satu lantai ke lantai lainnya, mencari barang titipan teman yang mesti aku beli. Setelah mendapatkan barang tersebut, kami beranjak untuk pulang. Jarak yaang ditempuh lumayan jauh, dari lantai 2, ke lantai 5, kemudian berkeliling ria di lantai 2 untuk mencari barang titipan dan sempat tersasar untuk mencari jalan keluar. Lumayan cape, tapi menyenangkan.
Dalam perjalanna pulang itu, banyak sekali orang yang aku temui. Semua berlalu lalang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Mall itu menjadi saksi bisu bagi orang – orang yang dengan gigih mencari rejeki, ada yang berprofesi sebagai sales, penjual makanan, les privat sulap, dll. Pokoknya lengkap. Karena ramai, penuh dengan orang – orang, aku sedikit tertinggal dengan temanku ini. Aku berusaha untuk mengejarnya dengan mempercepat jalanku. Dalam fokusku untuk mengejar ketertinggalan itu, di tengah jalan aku di hadang oleh sekelompok wanita sexy yang membagi – bagikan brosur perawatan tubuh. Tanpa berfikir panjang, akupun menerima brosur itu. Aku pikir tidak ada masalah dan tidak ada ruginya menerima brosur itu, tapi kejadian selanjutnya sungguh sangat membuatku kesal, malu, marah bercampur menjadi satu. Pokoknya kejadian ini tidak akan aku lupakan dalam hidupku. Kejadian yang membuatku merasa di telanjangi di depan umum, kejadian yang membuatku merasa di perkosa oleh sekelompok wanita. Ah…. Pkoknya sungguh sangat menyebalkan!.
Setelah brosur itu aku terima, tanpa basa – basi, tangan wanita itu meraih dan menuntunku untuk masuk ke tempat di mana teman – temannya berkumpul. Aku sudah memberiperingatan kepada wanita itu,
‘kok pake di pegang – pegang sih mba..?’ sambil tanganku berusaha untuk melepas tangannya
‘Jangan salah paham dulu ya mas, ini Cuma demo produk kok..’
Sampai saat itu, aku masih bingung dengan perlakuan wanita itu, sampai akhirnya dia berhasil mendudukan aku di depan sederet botol kecil yang berisi produk perawatan badan tersebut. Dari tangan wanita itu, aku di ‘oper’ ke wanita lain. Ternyata sudah ada wanita lain yang sudah siap menunggu dengan anggunnya di tempat itu, dengan posisi yang menantang (maaf), ia mencoba merayuku. Huh… sampai detik itu, jantungku berdebar dengan keras, keringat dinginku keluar semua. Tapi anehnya, wanita itu semakin menikmati tipu muslihat itu, ia merasa berhasil memperdayaiku. Aku tidak bisa berkutik ketika tangannya itu melumuri tangan kiriku dengan balsem itu, menggosok – gosokkannya di tanganku. Yang lebih menakutkan lagi, ia berdiri persis di depanku. Aku duduk, sedangkan dia berdiri dekat, sangaaat dekat di hadapanku. Bahkan wanita itu sempat menggoyang – goyangkan lututnya ke lututku (astaghfirulloh). Posisi yang sangat nyaman, tapi itu bagi sebagian orang. Untukku, itu adalah sebuah kenyamanan yang merisihkan. Beberapa kali aku mencoba untuk berontak. Aku bersikap dingin dan tidak bersahabat. Bahkan aku tidak berani memandangnnya.
Ternyata semua tingkah ‘anehku’ ini membuat wanita itu semakin menjadi. Aku palingkan muka ke kanan, dia lebih mendekatkan mukanya kepadaku, kupalingkan muka ke kiri, dengan cepat ia menyusulku. Tahukah sobat, karena kejadian yang aneh itu, banyak wanita di tempat itu yang menertawakanku. Bagaimana tidak tertawa, di depanku ada wanita cantik nan sexy, sudah ada di hadapan mata, malah keringat dingin yang keluar. Berkali – kali aku mengelap mukaku dengan tangan. Semua tipu muslihat wanita itu membuatku mati kutu. Setelah selesai ‘mengerjakan’ bagian tangan kiriku, dia mencoba mengambil ramuan ajaib itu dari botolnya. Aku segera sadar, itu pertanda bahwa ‘demo’ produknya belum juga selesai. Ternyata dugaanku benar. Dengan cepat wanita itu mengambil cermin yang ada di sebelah kanannya dan mencoba melumuri bagian pipiku dengan krim itu. Untuk kali ini kemarahanku benar – benar menjadi. Aku menolak dengan keras permintaaan wanita itu. Aku menangkis tangannya dengan keras ketika tangannya hendak melumuri dan (mungkin) menggosokkan krim itu ke pipiku. Aku tunjukan muka yang kurang bersahabat kepadanya. Sampai detik itu, wanita itu terus memohon dan memelas kepadaku.. ah… wanita cantik itu….
Karena melihatku memasang wajah yang kurang bersahabat, akhirnya dia sedikit sadar, bahwa aku sama sekali tidak berkenan dengan perlakuannya. Terus, detik yang menegangkan terjadi, detik – detik dimana tujuan utama wanita itu melancarkan tipu muslihat itu. Wanita itu mengambil tas kresek putih berisi krim , lengkap dengan paketnya. Kemudian ia berucap.
‘ya sudah gini saja mas, aku kasih tawaran yang menarik, khusus buat mas..’ mukanya memelas
‘Mba, g beli ga papa to??’ jawabku sambil berusaha mengelak.
‘Ayolah mas, murah ko Cuma Rp 27.500 saja’.
‘Lain kali saja ya mba..’
‘yah mas, lain kali itu pasti mas g datang lagi ke sini kan?’.
‘ya kan saya tadi dah bilang, saya g bawa uang.’
‘saya kasih harga spesial, tapi tolong jangan di beritahu yang lainnya ya..’ ucap wanita itu sambil mendekatkan wajahnya wajahku!!!
Aku juga merasa kaget dengan tingkah wanita itu, kok berani sekali. Dia mendekatkan wajahnya sangat dekat, hanya beberapa cm lagi kulit kami bersentuhan! Aku kaget, karena sejak ngobrol dengan dia aku tak menatap wajahnya, malu dan tidak terbiasa, malah tiba – tiba wajah yang cantik itu begitu dekat dengan wajahku, gila!!
Aku diam tidak berkutik, kakiku mencoba beranjak, tapi lagi – lagi ia menahanku untuk beranjak. Bukan menahan dengan tangannya tetapi dengan kakinya! Ya.. wanita itu menahan dengan kakinya yang sengaja di selipkan di lututku!...ah…. dosa apa yang telah aku perbuat ini??? Aku bingung dibuatnnya.
‘mas, tatap mata saya…ko dari tadi berpaling terus sih!!!’..
Suasana tiba – tiba menjadi sunyi senyap. Dan proses negosiasi terakhirpun di lancarkan. Jika sebelumnya, ia mendekatkan wajahnya kepadaku, sekarang tipuan maut itu datang, ia membisikkan harga terakhir dari produknya itu tepat di daun telingaku! Ah…. Wanita ini benar – benar gila!
‘mas ada uang Rp 10.000-, g?’ suaranya dengan sedikti mesra dan mendesah (tapi g ngaruh tuh!!)
‘mba.. tadi kan sudah saya bilang, sy g mau beli!!!’
‘masa dah sampai kaya gini, mas g mau beli sih??? Itu tawaran terakhir lho mas..g kasihan sama aku ya?’ ungkapnya memelas.
Perlahan aku mencoba menjelaskan, bahwa aku sudah lama sekali tidak memegang, maupun di pegang oleh makhluk yang bernama wanita, dan akhirnya dia mulai sadar dengan kesalahannya.
‘mba… saya sudah lama sekali g di pegang oleh cewe apalagi di elus – elus seperti itu, hati – hati lho mba!!! ’ dengan wajah yang serius, aku beranjak dari kursi panas itu. Tapi kemudian wanita itu sadar, meskipun dengan nada yang lirih, ia berkata..
‘astaghfirullohal’adzim…’
Aku tidak tahu, apakah perkataan itu memang benar dari hati yang paling dalam atau hanya sekedar basa basi saja. Sobat pasti merasa sedikit janggal dengan ceritaku, mungkin ada yang bertanya – tanya, di mana teman yang tadinya bersama denganku? Kok tidak di ceritain sih mas? Nah… ini dia yang juga membuatku kesal, temanku itu tahu bahwa aku sedang ‘terjebak’ dalam kondisi yang tidak mengenakkan(bagiku), tapi dia malah melihatku dari kejauhan sambil tersenyum senyum, tidak berani mendekatiku, padahal aku sudah meanggil – manggil namanya. Aku mulai curiga dengan tingkahnya itu, ternyata……. Dahulu dia juga pernah menjadi ‘korban’ dan mendapatkan perlakuan yang mungkin sama dengan yang aku alami pada waktu itu.ah.. wanita itu memang menakjubkan ya… salut deh.Tapi yang jelaas,aku mendapatkan pelajaran yang berharga dari peristiwa ini.
1. Tidak semua niat baik kita dapat diterima oleh orang lain. Niat aku menerima brosur itu ya karena kasihan pada mba itu, karena orang – orang di depanku tidak ada yang menerima, tapi malah kejadian selanjutnya sangat mengerikan.
2. Hati – hati dengan sales girl yang membagi – bagikan brosur di tengah keramaian, terutama di penyeberangan antara CitraLand dengan Matahari Semarang. Aku sudah mengingatkan lho, mau percaya atau tidak ya terserah sobat. Tapi aku masih yakin, masih ada sales girl yang masih baik – baik dan tidak ‘seberani’ itu. Jadi jangan pernah menganggap rendah sahabat – sahabat kita yang berprofesi sebagai sales girl ya. Ok?
3. Mall bukanlah tempat yang bersahabat buat ikhwah (khususnya aku), karena ini kejadian Kedua yang tidak akan pernah aku lupakan, sebelumnya, aku dan kakaku pernah di gelandang ke security karena di curigai membawa tas besar(wong isinya juga cuman pakean ko..), mungkin mereka pikir kita teroris kali. Sungguh menyedihkan!
4. Katakan tidak untuk setiap kemaksiatan yang ditawarkan , meskipun itu sangat menggiurkan, insya Allah , Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas keteguhan sikap kita itu. Amiin.
5. Wanita itu adalah ‘the most dangerously weapon in the world’ , karena ia mengetahui titik kelemahan pria. Jadi, hati – hati dengan wanita ya, jangan sampai menyakiti perasaannya, bisa gawat nanti.
6. Untuk sahabat-sahabatku yang mungkin berprofesi sebagai salesgrils, ini Cuma sekedar saran saja, jika mengetahui calon konsumen kamu berpakaian rapi, memakai celana di atas mata kaki, apalagi ada jenggot tebal di dagunya, maka berhati – hatilah!!! Mending cari yang lain saja deh,,,, (apalagi kalo itu aku, he,,,)
Jika hanya dengan tipu muslihat ini saja aku kalang kabut, bagaimana jika aku diuji dengan wanita cantik nan jelita, punya jabatan yang mapan, di dalam kamar hanya ada berdua, sunyi dan sepi… apakah aku masih bisa bertahan dan mempertahankan kehormatan diriku ini?? Sungguh sangat mulia Nabi Yusuf a.s. yang di ajak berbuat maksiat oleh wanita cantik tapi ia menolaknya dengan santun dan kemudian berkata :
‘Wahai Rabbku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku.” (QS. Yusuf:33)
Semoga suatu saat aku bisa menjadi seperti nabi Yusuf a.s dan Allah mengampuni segala maksiat yang aku lakukan, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. ya Allah, ampunilah aku…..Maafkanlah aku bidadariku (jika tidak dapat di dunia, insya Allah sudah ada di surga nanti), karena aku belum bisa menjaga diriku untukmu, dan semoga engkau bisa lebih menjaga dirimu untukku….amiin.
0 komentar:
Posting Komentar