Wujud Ikhlas dalam Zakat

Ikhlas merupakan kata kunci untuk mencapai kesuksesan hakiki,  kesuksesan yang  abadi, dan kesuksesan  dalam pandangan Allah. Dalam risalah yang lalu (Wujud Ikhlas dalam Shalat) kita sudah sedikit membahas tentang shalat, yang merupakan wujud dari keikhalasan dari seorang hamba.
Pada ayat :
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus”. (98 : 5)
Jika kita perhatikan, kata shalat yang seringkali disandingkan dengan zakat adalah juga merupakan bentuk dari perwujudan keikhlasan sang hamba kepada Allah.

Zakat dalam tinjuan bahasa berarti tumbuh, subur, suci, baik dan keberkahan. Dalam Al Quran, zakat sendiri memiliki makna ; kesucian dan keshalehan, sedekah, infaq, dan ukuran harta tertentu untuk diberikan kepada orang tertentu dengan syarat yang telah ditetapkan”.

Salah satu, makna zakat mengajarkan kepada kita agar kita senantiasa menjadi manusia  yang produktif atau manusia yang memiliki sifat untuk menghasilkan sesuatu. Sehingga dirinya tidak akan terjerat dalam kemalasan, membuang-buang waktu dengan percuma, atau melakukan hal hal yang tidak memberikan manfaat bagi dirinya maupun orang lain.
Dalam Islam, zakat di lakukan dengan mengeluarkan sebagaian dari harta yang Allah amanahkan padanya, yang ia peroleh dari produktifitasnya.
Tetapi ada hal yang perlu kita cermati,
Hendaknya dalam memperoleh harta, seseorang harus senantiasa menjaga kesucian dan kesholehan dalam memperolehnya, hal ini sebagaimana makna zakat itu sendiri yang di tegaskan oleh Rasulullah saw :
“Allah tidak akan menerima shalat seseorang tanpa bersuci (berwudlu), dan tidak menerima shadaqah/zakat dari harta curian/korupsi (Ghulul). (Sahih Muslim, bab Wujub ath-thaharah li ash-shalat (557); Sunan Nasa’I, Thaharah (139); Sunan Abu Dawud, Thaharah (59); Sunan ibnu Majah, Thaharah (271); Musnad Ahmad (5/74); Sunan Ad-Darimi, Thaharah (686).
Masih banyak makna serupa yang bisa kita temukan dalam banyak hadits,
Yang pada intinya bermakna…., bahwa zakat hanya di terima dari harta yang halal, dari harta yang di peroleh dengan cara yang halal. Zakat, sedekah dan infaq, tidaklah akan diterima dan tidak pula menghapuskan keburukan apabila ia di peroleh dengan cara yang buruk, seperti menipu, berlaku curang, saling menjatuhkan dalam persaingan usaha / bisnis, melakukan monopoli dalam perdagangan,  dan hal lainnya yang merugikan manusia lainnya.
Tentunya hal ini tidak hanya berlaku bagi para pengusaha, para pedagang atau para pemimpin perusahaan, tetapi hal ini berlaku bagi mereka yang bekerja pada seseorang, atau bekerja pada sebuah perusahaan.
Menunaikan zakat sebagaiman yang Allah perintahkan merupakan dorongan yang mengandung banyak sekali pelajaran sekaligus kunci untuk pembuka kesuksesan. Dan ini tentunya merupakan wujud nyata dari bentuk keikhalasan seseorang kepada Allah, yang juga merupakan salah satu bentuk nyata dari makna salam dalam shalat.
Perilaku amanah, profesional , menyenangkan dan berbagai macam kebaikan yang kita berikan kepada orang lain, sebagaimana makna produktifitas dalam konteks menunaikan zakat, pada hakikatnya semua itu bukan untuk orang lain, tetapi untuk kesuksesan diri kita sendiri, hal ini sebagai mana firman Allah :
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali dengan kebaikan” (55 : 60)

Dengan demikian, jangan pernah berikan lagi ruang dalam pikiran kita untuk berpikir ambilah sebanyak-banyak manfaat dari orang lain selagi bisa, tetapi, berilah manfaat sebanyak-banyaknya kepada orang lain sesuai dengan apa yang kita sanggupi.

Karena kebaikan, hanya akan kembali kepada pemiliknya, yaitu orang yang berbuat kebaikan.
Selamat menikmati kesuksesan.. sesungguhnya kesuksesan adalah milik anda.. jika anda mau mengambilnya.. Wallahu’alam.

0 komentar:

Posting Komentar

 free web counter Counter Powered by  RedCounter

About this blog

Semoga media ini bisa menambah timbangan amalku di akhirat kelak, Amiin Ya Rabbal 'alamiin. kirimkan kritik dan saran ke alamat penjagaquran@gmail.com

Buletin Jum'at

Fatwa Rasulullah

Doa dan Dzikir Rasululah SAW

Biografi Tokoh

1 day 1 ayat

Download


ShoutMix chat widget
The Republic of Indonesian Blogger | Garuda di Dadaku